BI Sumsel Sebut Bisnis Kuliner UMKM, Sangat Berpotensi dan Perlu Dioptimalkan

Kuliner  
Pempek, salah satu makanan khas Sumsel yang tumbuh pesat melalui UMKM. (ilustrasi)
Pempek, salah satu makanan khas Sumsel yang tumbuh pesat melalui UMKM. (ilustrasi)

PALEMBANG, KAREBA -- Hai, apa kareba? Buat kalian penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), harus selalu semangat yah. Karena begitu banyak perhatian yang kini tercurah pada kalian.

Salah satunya adalah Bank Indonesia (BI). BI menilai bisnis kuliner dari UMKM perlu dioptimalkan karena potensi ini didukung oleh tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi terhadap makanan dan minuman.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, Erwin Soeriadimadja mengatakan kegiatan pangan kreatif yang dilakukan kalangan UMKM perlu diperluas pangsa pasarnya karena peluang untuk berkembang saat ini terbuka lebar.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Peluang didorong oleh konsumsi makanan dan minuman yang mencapai 57 persen dari total konsumsi rumah tangga," kata Erwin setelah menghadiri acara peluncuran program Beli Kreatif produk UMKM oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Palembang, Rabu (14/9).

Menurutnya, bisnis kuliner UMKM ini juga berpeluang berkembang lantaran BI mencatat kontribusi industri makanan dan minuman mencapai 50 persen dari total konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, tak heran jika saat ini pertumbuhan industri pangan kreatif yang digagas kalangan pelaku UMKM tergolong pesat.

Hanya saja, ia menilai masih perlu dioptimalkan. Sehingga bisa berdampak lebih besar seperti peningkatan omset hingga peningkatan jumlah tenaga kerja.

Berdasarkan data terkini, pelaku UMKM kuliner di wilayah itu mencapai 21,44 persen jika dibandingkan subsektor lain. Oleh karena itu, Sumsel yang memiliki sejumlah pangan khas yang sudah menembus pasar nasional seperti pempek, sepatutnya tak boleh tertinggal dalam pengembangannya. "Kuncinya harus banyak inovasi," kata dia.

Ia menambahkan pengembangan sektor UMKM ini perlu mendapatkan dukungan dari beragam pihak, mulai dari pemerintah hingga kalangan swasta. Karena, sektor UMKM yang sempat terdampak pandemi Covid-19 diyakini hingga kini masih menjadi penggerak ekonomi di daerah.

Namun, disadari bahwa upaya ini berjalan cukup kompleks. Karena saat ini perekonomian domestik sedang terpengaruh oleh angka inflasi yang relatif tinggi.

Sumber: Antara

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tinggalkan jejakmu dengan menulis

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image