UMKM Bosama Siap Dukung Penanganan Stunting di Bojongsari
DEPOK -- Angka anak balita yang mengalami stunting atau mengalami gagal tumbuh kembang akibat kurang gizi di Kecamatan Bojongsari cukup tinggi. Sekretaris Kecamatan Bojongsari, Rizal Farhan mengatakan, Bojongsari termasuk tertinggi angka stuntingnya di wilayah Depok.
Saat menerima audiensi pengurus UMKM Bosama 2022-2024, Rizal menyampaikan ajakan kepada para pelaku usaha khususnya di wilayah Bojongsari untuk berpartisipasi menangani stunting. "Saya lihat kan banyak nih pengusaha yang produknya makanan dan minuman. Mungkin teman-teman Bosama nanti bisa kita berkolaborasi membantu penanganan stunting ini," ujar Rizal yang didampingi Kasi Ekbang Yuni Astuti, Kamis (20/10/2022) lalu.
Rizal mengatakan, dengan keterlibatan pengusaha khususnya bidang kuliner diharapkan angka anak stunting di Bojongsari bisa ditekan hingga akhirnya menjadi zero stunting. Secara nasional, Rizal menyampaikan pada 2024 nanti, ditargetkan sudah tak ada lagi anak stunting di seluruh Indonesia.
Ketua UMKM Bosama, Andi Nur Aminah menyambut dengan terbuka ajakan dari Sekcam Bojongsari yang ingin melibatkan UMKM dalam penanganan stunting, Ina, demikian perempuan biasa disapa mengatakan, siap mendukung program tersebut.
"Bosama akan mensupport, kami akan segera merancang program Bosama Peduli Stunting. Ini bisa dilakukan periodik di tiap kelurahan. Mungkin akan prioritas di kelurahan mana yang terbanyak dulu anak stunting-nya," ujar Ina.
Dia menjelaskan, UMKM Bosama anggotanya didominasi oleh pengusaha kuliner. Karena itu, tentu tidak terlalu susah untuk terlibat, karena anak-anak stunting ini membutuhkan makanan bergizi untuk memperbaiki tumbuh kembang mereka.
"Menciptakan kondisi anak-anak yang sehat jasmani dan rohani, tercukupi kebutuhan gizinya, dan cerdas, adalah impian kita semua. Kalangan pengusaha harus ikut andil dalam program pengentasan stunting ini. Tentu saja teman-teman UMKM di Bosama siap berpastisipasi," ujarnya.
Menurut data angka stunting Kota Depok periode Februari 2022, angka stunting untuk tujuh kelurahan di Kecamatan Bojongsari terbilang tinggi dibanding kecamatan lain. Rinciannya, kelurahan Duren Seribu ada 74 anak, Duren Mekar 75 anak, Bojongsari Lama 85 anak, Serua 87 anak. Empat kelurahan ini masuk katogori merah atau cukup tinggi angka stuntingnya. Sedangkan angka stunting di tiga kelurahan lainnya yakni Bojong Sari Baru 19 anak, Curug 53 anak, dan Pondok Petir 66 anak. (*1)